Senin, 12 September 2011

SEHAT SELAMA PUASA (tinjauan terbatas tentang puasa, kesehatan dan agama)


“Shuumu tasihhu” Muhammad Rasulullah berpesan “berpuasalah maka kau sehat” banyak sekali penelitian yang menjadi bukti kebenaran pesan beliau. Dalam 10 hari kedua bulan Ramadhan ini, saya memberanikan diri ikutan meramaikan opini dan coretan actual seputar Ramadhan, semoga bermanfaat dan tidak jenuh membacanya.
Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, merupakan istirahat yang efektif bagi fisik (terutama pencernaan dan organ dalam) dan mental, sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Beberapa saran untuk puasa pemula agar tidak terlalu tersiksa bila puasa.
· Lakukan pemanasan dengan puasa sunnah sya’ban
· Kuatkan niat dan doa memohon pertolongan Allah SWT
· Usahakan makan sahur satu jam menjelang imsya’ (sahur diakhirkan).
· Lengkapi menu makanan memenuhi gizi empat sehat lima sempurna
· Segerakan berbuka pada waktu maghrib, dengan makan kurma atau makanan yang manis (misal:kolak,kue)
· Berhentilah makan sebelum kenyang, lanjutkan makan setelah sholat tarawih.
· Lakukanlah aktivitas seperti biasa dan rasakan manfaat puasa bagi tubuh. Rasa lapar mendorong pemakaian zat lemak yang menumpuk di jaringan tubuh sehingga menjadi lebih sehat, nafsu / jiwa lebih terkendali dan menghambat proses penuaan.
· Ibu hamil / menyusui, gizi harus terpenuhi (konsultasi dengan dokter)
· Jangan lupa minum obat sesuai anjuran dokter.
· Boleh melakukan : Injeksi / suntikan bila diperlukan sesuai alasan medis, tetes mata, Donor darah, Sikat gigi/ berku-mur (makruh), Menelan ludah sendiri.
Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi
atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif
seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain termasuk kanker. Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
· Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan, Pada hari-hari ketika sedang tidak berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat.
· Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
· Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
· Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh,
· Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh,
· Meningkatkan fungsi organ tubuh
Disunnahkan agar berbuka puasa diawali dengan makan buah kurma, atau dengan buah-buahan dan minuman yang manis seperti madu. Ajaran ini mengandung makna kesehatan karena buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak disuplai oleh makanan dan minuman. Glukosa yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Glukosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukan energi yang diperlukannya.
Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga yang prima selama menunaikan ibadah puasa, melainkan juga mengandung makna bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Pada waktu buka puasa dan sahur suplai gizi perlu diusahakan memenuhi unsurunsur yang dibutuhkan tubuh, meliputi enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pentingnya keseimbangan gizi sering kurang disadari karena hasilnya tidak terlihat langsung. Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu, sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizi tertentu. Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi susunan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh.
Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaikan dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh. Pada beberapa orang, pada saat puasa mempunyai keluhan seperti merasa lemas dan lesu atau stamina menurun, juga gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gangguan lambung. Beberapa bahan pangan tertentu seperti madu, jahe, kencur, temu lawak, kayu manis dan bahan-bahan lainnya, dapat digunakan dan umumnya sebagai pelengkap menu berbuka yang dapat membantu memperbaiki stamina yang menurun, perut kembung, dan gangguan lambung pada saat puasa.
Tentang esensi puasa, Rasulullah SAW telah memberikan warning terhadap umat muslim melalui sebuah haditsnya yang berbunyi : “Banyak orang yang puasa mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus saja”. H.R. bukhari. Dari hadits tersebut, kita dapat mengetahui bahwa hakekat atau esensi puasa tidak hanya menahan rasa lapar, haus dan gairah birahi saja, melainkan dalam puasa terkandung berbagai aturan, makna dan kaedah yang mesti diikuti. Kedua, Nilai Fungsional yaitu yang menjadi parameter sah atau rusaknya puasa seseorang ditinjau dari segi fungsinya. Adapun fungsinya menjadikan manusia bertaqwa (la’allakum tattaqun). QS. Al-Baqarah 183. Kemudian menurut nilai ini, puasa seseorang sah dan tidak rusak apabila orang tesebut dapat mencapai kualitas ketaqwaan terhadap Allah SWT. Kadar taqwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”. Ayat ini menjelaskan alasan yang melatar belakangi mengapa puasa diwajibkan di bulan Ramadhan, tidak di bulan yang lain. Allah mengisyaratkan hikmah puasa bulan Ramadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan yang diistimewakan Allah, dengan menurunkan mukjizat terbesar di dalamnya, yaitu al-Qur’an al-Karim yang menjadi petunjuk bagi manusia ke jalan yang lurus. Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga. Inilah nikmat terbesar dan teragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi sore dan siang malam.
Beberapa kondisi atau penyakit yang diderita para mu’min yang boleh jadi dianggap sebagai kendala tersendiri untuk menjalankan ibadah puasa dan menjadi dilema. Disatu sisi sedang sakit, tapi disisi lain tidak ingin ketinggalan dalam meraih segala keutamaan ramadhan.
Tulisan dibawah ini mungkin dapat sedikit menambah literatur seputar penyakit dan puasa, teriring harapan dan do’a semoga puasa kita diterima Allah dengan mendapatkan predikat taqwa dan kita layak mendapat bonus kesehatan dan keafiatan fisik, mental dan sosial yang melahirkan insan-insan berkualitas tinggi, tetap rendah hati dan santun, cerdas holistik (intelektual-emosional dan spiritual).
1. PUASA & SAKIT MAAG
· Hindari jenis makanan yang pedas dan asam, baik saat sahur dan berbuka
· Jangan terlalu kenyang waktu berbuka , tambahkan setelah sholat taraweh
· dan menjelang tidur
· Obat maag bisa diminum setelah berbuka , akan tidur dan setelah sahur.
· Tenangkan jiwa dan jauhi stress
2. PUASA & DIABETES (KENCING MANIS)
· Kalori pria 1900 Kcal / hari, wanita 1500 Kcal / hari
· Jadwal diet :
Ø Buka puasa 18.00 makan utama (yang pertama)
Ø Sesudah taraweh 20.00 makan utama (yang kedua)
Ø Sesudah tidur malam 22.00 makan kecil (yang pertama)
Ø Sahur 03.00 makan utama (yang ketiga)
Ø Sebelum Imsya 03.30 makan kecil (yang kedua)
· Jadwal obat :
Ø Pil penurun glukosa : sebelum berbuka puasa (makan utama) dan sebelum
Ø makan utama kedua , jangan diminum saat sahur
Ø Olahraga setelah sholat taraweh
Ø Insulin dosis < 20 – 30 unit / hari : sebelum berbuka.
3. PUASA & SAKIT GINJAL
· Penderita batu ginjal dan asam urat harus minum banyak, kalau kumat harus diobati dulu sampai sembuh
· Penderita gagal ginjal kronik dilarang berpuasa.Penderita gagal ginjal terminal dengan hemodialisis (HD) boleh berpuasa
Selamat menjalankan ibadah puasa semoga termasuk golongan muttaqin amin. Mohon maaf lahir dan bathin. wasSALAM. (sas)