Selasa, 20 Juli 2010

HARI KESEHATAN SEDUNIA KE-62 DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030, 6 dari 10 orang akan menjadi penghuni daerah perkotaan, dan akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang di tahun 2050. Untuk Indonesia, pada tahun 2009, lebih dari 43 % penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan, dan menurut prediksi pada tahun 2025 lebih dari 60% populasi akan tinggal di pusat kota. Sebagai akibatnya, pemerintah kota menghadapai tantangan besar. Keberhasilasan menghadapi laju pertumbuhan penduduk hidup di perkotaan akibat urbanisasi sangatlah penting bagi kelangsungan Indonesia, dan juga pertumbuhan ekonomi seta pengurangan kemiskinan.

Menurut data Word Bank (2002) dinyatakan bahwa pada tahun 1999 lima dari 9 kota di Indonesia termasuk miskin, dalam dekade berikutnya urbanisasi akan membawa masyarakat menuju daerah kumuh perkotaan. Berdasarkan hal tersebut maka WHO mengangkat tema Hari Kesehatan Sedunia (HKS) ke-62 yang diperingati tanggal 7 April 2010 yaitu “Urbaization and Health dengan kesepakatan tema nasional “Kota Sehat, Warga Sehat”. Makna tema tersebut untuk mengingatkan kepada kita tentang dampak urbanisasi terhadap kesehatan baik secara global maupun individual. Tema tersebut sesuai dengan kebijakan Kota Sehat yang telah berjalan di Indonesia.

Slogan HKS tahun 2010 adalah “1000 Kota, 1000 Kehidupan”. 1000 kota memiliki makna suatu ajakan/motivasi agar lebih dari 1000 kota berikut pimpinannya berpartisipasi dalam kegiatan HKS Ke-62. Melalui peringtan HKS ke-62 diperoleh suatu kesepakatan menjamin adanya kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Semakin banyak sektor berkemauan, bertanggung jawab dan kepmimpinan untuk melakukan kegiatan kesehatan di perkotaan maka akan meningkat kualitas hidup warganya dan lingkunganya, menarik investasi dan dapat mengakibatkan pembangunan berkelanjutan

1000 Kehidupan mempunyai makna adanya penggerak yang melakukan aktivitas meningkatkan kesehatan di lingkungan kehidupannya. Penggerak tersebut berhasil melobi untuk perubahan kebijakan, meningkatkan lingkungan hidup atau membangun kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya.

Ada 10 pesan utama dalam peringatan HKS tahun ini yaitu; hari bebas kendaraan bermotor (car free day), gerakan 1 orang menanam 1 pohon, gerakan pasar sehat, kelola sampah dengan baik, perluas kawasan tanpa rokok, beri ruang gerak untuk pejalan kaki, perbanyak taman untuk paru-paru kota, memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, menjamin ketersediaan sayur dan buah dengan harga terjangkau serta tata pemukiman yang bersih dan sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah ikut berpartispasi dalam peringatan hari Kesehatan Sedunia Ke-62. Tema yang diangkat adalah Kota Sehat, Warga Sehat dengan pesan utama perbanyak taman untuk paru-paru kota. Pesan tersebut mengajak pemerintah, swasta dan masyarakat untuk memperbanyak taman di setiap halaman. Fungsi taman adalah untuk mempercantik suatu kawasan sehingga keliatan teduh, sejuk, nyaman dan indah. Selain itu kehadiaran taman berperan dalam memproduksi oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan oleh kelangsungan mahluk hidup. Pesan utama perbanyak taman untuk paru-paru kota sangat sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk mempertahankan penghargaan Adipura bagi kota Praya.

Peringatan hari kesehatan sedunia ke-62 diperingati dengan upacara bendera di halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Acara tersebut dihadiri beberapa Kepala SKPD di lingkup Kabupaten Lombok Tengah dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Dalam upacara peringatan hari kesehatan dunia dibaca sambutan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia oleh Bapak Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Setelah selesai upacara peringatan HKS diberikan penghargaan kepada 2 (dua) desa yang mencapai open defecation free (ODF) atau buang air besar sembarangan nol (BASA NO) yaitu Desa Sukaraje Dan Desa Gemel.

Beberapa program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung kota sehat diantaranya sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) serta inisiasi kawasan tanpa rokok (KTR) di institusi pendikan. Untuk inisiasi kawasan tanpa rokok telah dilakukan pertemuan sosialisasi risiko asap rokok bagi guru SLTP dan SLTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar