Selasa, 20 Juli 2010

HARI MALARIA SEDUNIA KE-3, 25 APRIL 2010



Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia.
Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka kematian ibu hamil, bayi dan balita. Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat di Afrika dan beberapa negara Asia termasuk Indonesia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa bagian negara Eropa.

Indonesia sampai tahun 2009 ditemukan sekitar 80% Kabupaten/Kota masih termasuk katagori endemis malaria dan sekitar 45% penduduk bertempat tinggal di daerah yang berisiko tertular malaria.Sementara jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2009 sebanyak 1.143.024 orang. Jumlah ini mungkin lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya karena lokasi yang endemis malaria adalah desa-desa yang terpencil dengan sarana transportasi yang sulit dan akses pelayanan kesehatan yang rendah.

Kabapaten Lombok Tengah merupakan daerah endemis rendah malaria. Selama tahun 2005-2009 angka kejadian malaria / annual malaria incidence (API) berfluktuasi dengan trend menurun mulai dari 0,8‰ (2005), 0,5‰ (2006), 0,5‰ (2007), 0,47‰ (2008) dan 0,41‰ (2009). Penurunan angka kejadian malaria di Kabupaten Lombok Tengah kurang dar 1 per 1000 penduduk sangat sesuai dengan sasaran strategis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009-2014 yaitu menurunkan angka kejadian malaria dari 2 per 1000 penduduk menjadi 1 per 1000 penduduk.

Sebaran malaria dibedakan menjadi daerah non endemis dan endemis. Daerah dikatakan non endemis bila di daerah itu tidak terdapat penularan malaria atau angka kejadian malaria (Annual Parasite Incident = API ) nol.) Sedangkan daerah endemis malaria dibedakan menjadi endemis tinggi, endemis sedang dan endemis rendah. Dikatakan endemis tinggi bila API-nya lebih besar dari 50 per 1.000 penduduk. Endemis Sedang bila API-nya berkisar antara 1 sampai kurang dari 50 per 1.000 penduduk. Endemis rendah bila API-nya 0 - 1 per 1.000.

Pada pertemuan WHA ke-60 tanggal 18-23 Mei 2007 telah disepakati komitmen global tentang eliminasi malaria setiap negara dan merekomendasikan bagi negara-negara yang endemis malaria memperingati Hari Malaria Sedunia setiap tanggal 25 April. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dalam menuju eliminasi malaria serta meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan malaria.

Tahun ini merupakan tahun ketiga peringatan Hari Malaria Sedunia dengan tema ”BERSAMA KITA BERANTAS MALARIA”. Tujuannya untuk meningkatkan kemitraan dalam mencapai eliminasi malaria di Indonesia. Selain itu juga untuk meningkatnya kesadaran para mitra untuk berperan aktif dalam eliminasi malaria, meningkatnya komitmen para penentu kebijakan di Pusat dan Daerah untuk melakukan eliminasi malaria, serta meningkatnya kemitraan dalam kegiatan eliminasi malaria.

Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) tahun 2010 diharapkan dapat lebih meningkatkan advokasi, edukasi dan sosialisasi kepada semua stakeholder dan masyarakat sehingga eliminasi malaria dapat segera dicapai. Mengingat malaria merupakan masalah yang komplek terkait dengan aspek penyebab penyakit (parasit), lingkungan (fisik dan biologis) dan nyamuk sebagai vektor penular maka eliminasi malaria harus dilaksanakan secara bersama dengan para mitra terkait dan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.

Upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam program pengendalian malaria yaitu melalui diagnosa segera dan pengobatan tepat (early diagnose and prompt treatment). Diagnosa Malaria harus terkonfirmasi mikroskop atau rapid diagnostic test (RDT). Diagnosa dapat dilakukan pada semua tingkat layanan kesehatan seperti puskesmas pembantu dan puskesmas. Selain itu, untuk menjaring penderita malaria dilakukan melalui kegiatan screening pada ibu hamil dan melakukan pemeriksaan darah secara massa / mass blood survey (MBS). Pengobatan malaria positip menggunakan Artemisinin Combination Therapy. Obat ini tersedia di semua puskesmas.

Pencegahan penularan malaria dapat dilakukan dengan penggunaan kelambu (Long Lasting Insecticidal Net). Tujuan penggunaan kelambu berinsektisida selain untuk menghindari gigitan nyamuk, juga berfungsi untuk membunuh nyamuk jika menempel di kelambu tersebut. Selama Maret 2009 sampai dengan Februari 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah telah mendistribusikan 36.900 buah kelambu berinsektisida. Distribusi kelambu tersebut diperuntukkan terutama daerah endimis tinggi malaria, ibu hamil dan balita. Ibu Hamil dan balita merupakan populasi yang paling rentan apabila terinfeksi malaria.

Penanggulangan malaria dilakukan melaui penyemprotan rumah. Penyemprotan rumah bertujuan untuk membunuh nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria apabila hinggap di dinding rumah. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah melaksanakan penyemprotan rumah di 5 (lima) desa dengan jumlah rumah yang terlindungi sebanyak 4000 buah rumah. Selain penggunaan kelambu dan penyemprotan rumah, pencegahan malaria dapat dilakuakan dengan penggunaan repellent, penggunaan obat nyamuk dan lain sebagainya.

Penangulangan masalah malaria harus melibatkan semua komponen masyarakat. Penanggulangan tersebut dapat melalui kerjasama lintas sektor dalam forum gebrak malaria dan memperkuat desa siaga dengan pembentukan pos malaria desa (Posmaldes). Pemberdayaan masyarakat diperlukan untuk mengatasi malaria dengan memobilisasi potensi kemandirian masyarakat untuk menanggulangi masalah malaria seperti gerakan pembrantasan sarang nyamuk (PSN), pengadaan kelambu berinsektisida melalui arisan warga, dan adanya aturan lokal yang mendukung gerakan PSN.

Peringatan Hari Malaria Seduania ke-3 diperingati dengan upacara bendera di halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas beserta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Dalam upacara peringatan hari malaria sedunia dibacakan sambutan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kementrian Kesehatan menekankan pentingya kemitraan dalam mencapai eliminasi malaria di Indonesia (Promkes Loteng).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar